RAYAP KECIL

11 November 2010

Suatu pagi, rayap kecil keluar dari sarangnya, ia merasa kagum melihat dunia luar, biasanya ia hanya melihat ruang gelap dan sempit, namun kali ini ia dihadapkan pada dunia yang berbeda. Kekaguman yang ia rasakan membuat ia ingin sekali mengelilingi dunia yang baru dilihatnya . Tatkala sang raya berjalan ia bertemu dengan seekor ulat.

” Tuan Ulat tahukah kau seberapa luas dunia ini?” tanya rayap kecil.

Jawab ulat ” Dunia ini seluas sehelai daun “.

mendengar jawaban itu rayap kecil merasa tidak puas sebab ia sendiri tinggal di dalam liang. Kemudia ia berjalan kembali dan bertemu dengan seekor kupu- kupu yang cantik.

” Selamat pagi kawan, dapatkah kau meberitahuku seberapa luas dunia ini?”, tanya rayap kecil.

” Dunia ini luas sekali mataku sendiripun tak akan mampu melihat batasnya.” jawab kupu- kupu.

Mendengar jawaban kupu- kupu tadi rayap kecil menjadi bingung dan ia pun menghentikan perjalanannya dan memutuskan untuk kembali ke sarang. Setibanya di sarang ia bertanya pada ibunya,

” Ibu, mengapa jawaban kawan- kawanku berbeda tentang sberapa luas dunia ini?”.

” Dimana letak perbedaannya nak” tannya ibu.

” Menurut ulat, dunia ini sempit, hanya seluas sehelai daun, sedang menurut kupu- kupu, dunia ini sangat luas”.

 

Jawab ibu ” Ulat berkata demikian karena ulat jahat dan rakus sehingga pandangannya sempit, ia hanya memandang dunia berdasarkan kepentingannya sendiri, sehingga dunia tidak lebih dari sehelai daun sedang kupu- kupu baik, sehingga ia memendang dunia ini sangat luas.

 

pesan dari cerita ini

Orang EGOIS akan memandang sesuatu dari kepentingan pribadinya saja, hal- hal yang tidak menguntungkan bagi dirinya tidak dipandang sebagai bagian dari proses hidup. Kejahatan, kebencian akan membuat hati memandang dunia semakin sempit dan kerdil; sebaliknya kebaikan akan membantu kita memandang dunia ini sebagai sesuatu yang luas dan menyeluruh dalam proses preziarahan hidup.